Jumat, 26 Juni 2020
Negeri Dongeng
*Kisah batu sakti Copas:tere liye Alkisah, di sebuah hutan rimba terjadi
peristiwa mengejutkan. Seekor induk rusa yang pulang dari sungai, dilempari batu
oleh hewan lain. Batu itu besar, telak menghantam kepala induk rusa. Membuat
mata rusa rusak berat. Kacau sudah itu hutan rimba. Siapa yang melempari rusa?
Apa kepentingannya? Kenapa? Pak ular, yang bertugas sebagai penegak hukum,
melakukan penyidikan. Tidak mudah penyidikan itu. Butuh bertahun2, berganti Pak
Ular lain, baru akhirnya terungkap. Bahwa ternyata yang melempari rusa itu
adalah pak monyet. Waduh. Kenapa? Karena pak monyet sakit hati kepada induk
rusa. Maka dia mengintai, menyiapkan, termasuk mencari batunya, lantas
melemparkan batu itu ke kepala induk rusa. Pak monyet ditangkap. Pengadilan
segera digelar. Tuan tupai menjadi hakim. Mister babi menjadi jaksa penuntut.
Setelah berkali2 sidang digelar, mister babi menuntut pak monyet dihukum agar
meminta maaf kepada induk rusa. Waduh. Kok ringan sekali tuntutannya, cuma
disuruh minta maaf? Kenapa? Karena menurut mister babi, pak monyet tidak
sengaja. Sungguh tidak ada niat jahat dari pak monyet saat melemparkan batu. Itu
justeru bukti kasih sayang, bukti perhatian. Perkara mata induk rusa yang rusak,
namanya juga tidak sengaja, masa' tidak dimaafkan. Itu salah batunya, kok malah
nyasar ke mata. Lantas Tuan tupai akan memutuskan apa? Belum tahu. Apakah besok2
pak monyet hanya disuruh minta maaf. Atau apakah batu akan disidangkan dan
dihukum bersalah? Ini masih harus kita tunggu. Akan seperti apa kelanjutan drama
ini terjadi. Besok2 akan saya ceritakan jika sempat. Demikianlah kisah di hutan
rimba itu. Sementara keluarga kodok, kadal, dsbgnya terus mendengking-dengking,
mendesis-desis, karena anak, mantu, adik, ipar, mau juga ikutan jadi pejabat
dong.
Langganan:
Komentar (Atom)